Beranda | Artikel
Rahasia Pojok Rumah yang Menghitam karena Al-Quran – Syaikh Shalih Al-Ushaimi #NasehatUlama
11 jam lalu

Dahulu, para ulama—semoga Allah merahmati mereka—sangat antusias terhadap Al-Qur’an dan merasakan kenikmatan luar biasa saat berinteraksi dengannya. Mereka mencukupkan diri dengan membaca, menghafal, memahami, dan merenungkan maknanya. Adapun kita saat ini, justru terhalangi dari Al-Qur’an oleh banyaknya buku cetak yang berada di tangan manusia.

Engkau dapati seseorang di antara kita memiliki rak buku besar yang dipenuhi buku, ia menganggapnya sebagai wadah ilmu—dan memang demikian adanya, jika buku-buku itu diperlakukan sebagaimana mestinya—ia sering membaca buku-buku cetak itu, tapi justru sedikit sekali berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Dahulu, di rumah Abu Bakar bin Ayyasy terdapat sebuah pojokan yang warnanya menghitam, karena begitu seringnya beliau jadikan sandaran saat membaca Al-Qur’an. Ketika beliau—semoga Allah merahmatinya—mengalami sakaratul maut, saudarinya sangat bersedih. Maka beliau melarangnya dan berkata: “Aku telah mengkhatamkan Al-Qur’an di pojokan ini lebih dari lima ribu kali!”

Karena itulah, para ulama memiliki ilmu yang paripurna, akhlak yang mulia, keyakinan yang benar, dan akal yang sehat—hal-hal yang tidak dimiliki oleh generasi setelah mereka. Sebab, mereka telah mengetahui obatnya, lalu segera mengambilnya. Maka, hendaklah setiap insan—terlebih lagi penuntut ilmu—mencukupkan diri dengan Al-Qur’an.

=====

فَكَانُوا رَحِمَهُمُ اللَّهُ لَهُمْ مِنَ الْإِقْبَالِ عَلَى الْقُرْآنِ وَالِالْتِذاذِ بِهِ وَالِاسْتِغْنَاءِ بِقِرَاءَتِهِ وَحِفْظِهِ وَفَهْمِهِ وَتَدَبُّرِهِ مَا حِيْلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ بِمَا صَارَ فِي أَيْدِي النَّاسِ مِنَ الْكُتُبِ الْمَطْبُوعَةِ

فَتَجِدُ أَحَدَنَا يَمْتَلِكُ سُرْدَاقًا عَظِيمًا مَمْلُوءًا بِالْكُتُب يَعُدُّهَا أَوْعِيَةَ الْعِلْمِ وَهِيَ كَذَلِكَ إِذَا أُخِذَتْ بِحَقِّهَا وَيَكْثُرُ نَظَرُهُ فِيهَا وَلَكِنْ يَقِلُّ حَظُّهُ مِنَ الْقُرْآنِ

وَكَانَ فِي بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ ابْنِ عَيَّاشٍ زَاوِيَةٌ اسْوَدَّتْ بِكَثْرَةِ اتِِّكَائِهِ فِيهَا وَقِرَاءَتِهِ الْقُرْآنَ لَمَّا اُحْتُضِرَ رَحِمَهُ اللَّهُ جَزِعَتْ أُخْتٌ لَهُ فَنَهَاهَا وَقَالَ لَقَدْ خَتَمْتُ الْقُرْانَ فِي هَذِهِ الزَّاوِيَةِ أَكْثَرَ مِنْ خَمْسَةِ آلَافِ مَرَّةً

وَلِهَذَا كَانَ لَهُمْ مِنَ الْعُلُومِ الْكَامِلَةِ وَالْأَخْلَاقِ الْفَاضِلَةِ وَالِاعْتِقَادَاتِ الصَّحِيحَةِ وَالْعُقُولِ الرَّجِيحَةِ مَا لَيْسَ لِمَنْ بَعْدَهُمْ لِأَنَّهُمْ عَرَفُوا الدَّوَاءَ فَأَقْبَلُوا عَلَيْهِ فَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ الْمَرْءُ خَاصَّةً طَالِبُ الْعِلْمِ مُسْتَغْنِيًا بِالْقُرْآنِ


Artikel asli: https://nasehat.net/rahasia-pojok-rumah-yang-menghitam-karena-al-quran-syaikh-shalih-al-ushaimi-nasehatulama/